Senin, 09 Februari 2015

[Book Review] City Of Fallen Angels

Judul: City Of Fallen Angels (The Mortal Instruments #4)
Penulis: Cassandra Clare
Penerjemah: Meda Satria
Penerbit: Ufuk
Tebal: 580 halaman
Cetakan II, September 2011

WARNING!!! SPOILER FOR THOSE WHO HAVEN'T READ FIRST 3 BOOKS!

Review for City Of Bones
Review for City of Ashes
Review for City of Glass


Perang mortal telah berakhir. Clary Fray kembali ke New York, bersemangat menghadapi berbagai kemungkinan di hadapannya. Dia berlatih untuk menjadi Pembunuh Bayangan dan menggunakan kemampuan uniknya. Ibu Clary, Jocelyn Fray, akan menikah dengan pria yang dicintainya. Penghuni Dunia Bawah dan para Pemburu Bayangan akhirnya berdamai. Dan - yang terpenting dari semuanya - Clary akhirnya bisa menyebut Jace pacarnya. Tetapi, semua ada harganya.

Seseorang membunuhi Pemburu Bayangan, menyulut ketegangan yang bisa berujung perang berdarah kedua. Sahabat Clary, Simon, tidak bisa membantunya. Ke mana pun Simon menoleh, seseorang menginginkannya di pihak mereka - beserta kekuatan kutukan yang mulai merusak hidupnya. Selain itu, dia mengencani dua gadis yang cantik dan berbahaya - yang saling tidak mengetahui tentang yang lain.

Ketika Jace mulai menjauhi Clary tanpa menjelaskan alasannya, Clary dipaksa untuk menggali ke dalam inti misteri yang pemecahannya menyingkapkan mimpi terburuknya. Dia telah menggerakkan rantai peristiwa mengerikan yang dapat membuatnya kehilangan semua yang dia cintai. Bahkan Jace.

~~~

Perang mortal yang terjadi di City of Glass sudah berakhir. Mereka kembali ke institut New York. Clary siap untuk berlatih sebagai pemburu bayangan dan berlatih untuk kemampuannya. Yang menggembirakan ibunya sudah bangun. Clary sudah mendapatkan penjelasan tentang pemburu bayangan dari ibunya.

Setelah dibangkitkan oleh malaikat Raziel, Clary menyadari ada sesuatu yang aneh dari Jace. Disisi lain, hidup Simon malah terancam. Karena setiap pergi, pastinya ada orang yang ingin membunuhnya berkat kemampuan uniknya sebagai penggembara siang. Oleh karena itu, Clary membuatkan tanda Cain di dahinya. Tanda yang membuat hidup Simon aman dari ancaman-ancaman tersebut. Simon juga mengencani 2 gadis, Isabelle dan Maia. Kedua gadis itu tidak tau perasaan Simon terhadap keduanya. 

Ditambah Camille yang ingin menyingkirkan posisi Raphael sebagai ketua klan vampir di New York. Lilith punya rencana besar. Akankah Clary berhasil menemukan jawaban atas diri Jace yang diduga ada sesuatu? Bagaimana nasib Simon ketika orang-orang yang ingin membunuhnya mengetahui bahwa Simon mempunyai tanda Cain?


Jujur aku sangat lupa dengan garis ceritanya untuk buku ini, sehingga untuk menulis review aku harus membaca review yang lain agar aku ingat (membaca review lain bukan berati aku copas, ya). Dan juga aku agak kecewa dengan buku ini. Sepertinya ceritanya menurun sedikit. Maksudku tidak seseru buku sebelumnya. 

Meskipun kecewa, aku senang Simon mendapat porsi yang lebih banyak. Dimulai dari pertemuannya dengan Camille yang berusaha mengambil kembali posisi Raphael, tentu sudah mengundang rasa penasaranku dengan pertanyaan, "Berhasil ga ya?". Ketika membacanya, aku memang merasakan rasa was-was akan keselamatan Simon yang hidupnya terancam. Apalagi aku merasa gregetan ketika Isabelle dan Maia tidak mengetahui perasaan Simon terhadap keduanya. Duh, Simonn!!! 

Disini juga ada tokoh baru, Kyle yang muncul ketika menawarkan diri audisi untuk vokal bandnya. Tentu saja aku juga terkejut akan twistnya tentangnya. Ternyata...,. 

Meskipun tidak seseru buku sebelumnya, tetapi masih sangat layak dibaca. Kalian yang penasaran akan kisah akhirnya, cepetan deh baca seri ini. Dan juga jangan nyerah ketika membaca buku ini. Ketika aku menulis review ini, aku sudah selesai membaca buku terakhirnya, jadi aku sarankan banget untuk mengikuti dari buku pertama sampai buku kelima agar nyambung. :)

Dan juga aku menemukan halaman yang cacat. Tapi aku malas menukarnya waktu itu, hehe.

Rating: 
3.5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...