Sabtu, 31 Januari 2015

[Book Review] City Of Bones

Judul: City Of Bones (The Mortal Instruments #1)
Pengarang: Cassandra Clare
Penerjemah: Melody Violine
Penerbit: Ufuk
Tebal: 661 halaman
Cetakan IV, Mei 2013

Selama ini Clary yang hampir berusia 16 tahun, mengira dirinya hanyalah anak seorang pelukis biasa. Tapi sejak ibunya diculik dan Clary sendiri hampir mati oleh serangan iblis, ia terpaksa masuk ke dalam dunia baru yang gelap sekaligus menawan, yaitu Dunia Bayangan.

Ternyata sejak ribuan tahun yang lalu, hanya kaum Nephilim (manusia keturunan malaikat) yang membasmi iblis demi melindungi manusia. Mereka disebut Pemburu Kegelapan. Salah satunya adalah Jace yang kasar, sombong, dan luar biasa menyebalkan. Tapi justru itulah yang membuat cowok berambut keemasan itu lebih menggemaskan. Lagipula, bagaimana Clary bisa tahan kalau ada cowok yang selalu siap menerjang iblis, vampir, bahkan manusia serigala demi melindunginya?

Lalu mengapa iblis mengincar seorang gadis biasa seperti Clary? Bagaimanakah tiba-tiba Clary mendapatkan "penglihatan", sehingga kini ia bisa melihat peri, warlock, dan nephilim? Para Pemburu Bayangan pun benar-benar ingin mengetahuinya…
~~~

Clary Fray gadis yang hampir berusia 16 tahun bersama sahabatnya, Simon beserta ibunya, Jocelyn Fray dan pamannya Luke tinggal di Brooklyn. Clary pandai melukis, bakat yang diturunkan dari ibunya. Suatu hari Clary bersama Simon pergi ke klub Pandemonium dan pria berambut biru itu menarik perhatiannya. Hingga ada seorang perempuan mendekatinya, ternyata perempuan tersebut memiliki cambuk. Tidak hanya itu, kedua lelaki yang berpakaian serba hitam juga mendekati. Mereka membunuh pria berambut biru tersebut. Anehnya, hanya Clary yang melihat kejadian tersebut dan berteriak. Orang-orang sekitarnya menoleh kepadanya, termasuk mereka yang membunuh pria berambut biru.

Salah satu lelaki yang berpakaian hitam tersebut menghampirinya dan dia menjelaskan bahwa yang dibunuhnya bukan manusia, melainkan iblis. Lelaki itu memperkenalkan dirinya bernama Jace dan dia adalah seorang pemburu bayangan. Seketika itu, ibunya menelpon Clary dan menyuruhnya untuk tidak pulang ke rumah dan memberitahu Luke bahwa Valentine masih hidup, serta bunyi gedebuk terdengar ditelpon, Clary langsung pulang. Para pemburu bayangan pun tertarik untuk mencari tahu mengapa Clary bisa melihat mereka.

Saat sudah sampai dirumahnya, rumahnya hancur berantakan dan ibunya menghilang. Gawatnya ada iblis di rumahnya, Jace tiba-tiba datang untuk menyelamatkannya. Setelah insiden dirumahnya, Clary dibawa ke Institut. Disana dia bertemu Alec dan Isabelle, kakak beradik Lightwood yang berada di klub pandemonium tersebut bersama Jace, serta Hodge, seorang mentor sekaligus kepala institut New York.

Ketika Clary ingin memberitahu pamannya, Luke juga tidak ditempatnya. Kabarnya, Jocelyn menyimpan piala mortal. Kemana ibu Clary pergi? Apa itu piala mortal? Dapatkah Clary berhasil menemukan Luke dan ibunya? Mengapa Clary bisa melihat Jace dan pemburu bayangan lainnya padahal Simon tidak bisa? Siapakah Valentine itu? Bagaimana nasib Simon ketika Clary harus berada di Institut untuk keamanannya? Keberadaan Jocelyn yang tidak diketahui oleh siapapun membuat para pemburu bayangan di institut New York ikut terlibat. Baca yuk...



Ya, aku membaca buku ini sekitar 2 tahun yang lalu ketika filmnya mau rilis. Jujur, awalnya aku tidak pernah dengar buku ini dan aku tertarik membacanya karena trailer filmnya yang membuatku penasaran. Karena aku udah lama baca buku ini, aku menuliskan opiniku seingatku saja, hehe. Aku baru mood untuk mengerjakan postingan review The Mortal Instruments karena buku ke-6nya atau buku terakhirnya sudah terbit. Lanjut ke opini, yuk!

Di awali dengan rasa penasaran akan trailer filmnya dan ketika membaca buku ini, aku benar-benar cinta dengan dunia Shadowhunter ini! Aku setuju dengan opini yang tertulis di cover buku ini. Yep! Aku ingin tinggal di dunia tersebut, aku suka sama dunia yang dibangun oleh Cassandra Clare ini. Dan.. buku ini tidak hanya berceritakan pemburu bayangan saja, tetapi penghuni dunia bawah (downworlders) juga disebutkan. Penghuni dunia bawah ini terdiri dari peri, warlock, manusia serigala, dan vampir. Waw!!

Diceritakan dengan semuanya dari sudut padang ketiga.Yang membuatku terpesona akan buku ini adalah keberadaan institut. Aku tidak akan memberi tahu kalian keberadaan institut bagi yang belum atau mau membaca buku ini. Nantinya kalian akan tau, kok. Pengarang menggambarkan keberadaan institut dan latar tempatnya secara detail. Meskipun detail, tapi tidak membuatku bosan karena aku turut ikut masuk ke dalamnya. Yep! Penulis berhasil membuatku masuk ke dalam cerita.


Aku tidak menyukai karakter utama, Clary di buku ini. Tidak suka bukan berati membenci, loh. Dia memang keras kepala. Kekeras kepalanya membuatku gregetan membaca buku ini. Setelah itu, dia agak nekat juga, sih. Ehh... dibalik karakternya itu dia juga sayang sama ibunya. Dia khawatir akan keberadaan ibunya yang tidak diketahui oleh siapapun. Disamping itu, ada adengan yang membuatku merasa iba kepada Simon pada ulang tahunnya Clary. Aku tidak akan memberi tahu detail tentang adengan tersebut  karena aku berjanji tidak akan memberi spoiler bagi yang belum/mau membaca buku ini. Endingnya juga membuatku tertarik untuk membaca buku kelanjutannya.

Membaca ini membuat imajinasiku bertambah karena ini pertama kalinya aku membaca buku tentang tokoh-tokoh yang ada di dunia fantasi jadi 1 dan pemburu bayangan. Cassandra memang hebat!! Ayo dibaca! Filmnya sudah rilis, loh.

Rating:
4/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...