Sabtu, 14 Maret 2015

[Book Review] Requiem

Judul: Requiem (Delirium #3)
Penulis: Lauren Oliver
Penerjemah: Prisca Primasari
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 488 halaman
Cetakan I, Desember 2014

WARNING!! SPOILERS FOR THOSE WHO HAVEN'T READ THE FIRST 2 BOOKS

Review for Delirium
Review for Pandemonium

Masa lalu sudah mati, tidak pernah ada lagi.

Setelah menyelamatkan Julian dari hukuman mati, Lena dan para pemberontak melarikan diri ke Alam Liar. Namun pemerintah terang-terangan menyatakan perang dan Alam Liar bukan lagi tempat aman. Para Invalid diburu dan dibunuh. Hal terpenting sekarang adalah bertahan hidup, dan melawan… atau mati.

Sementara itu, Hana hidup nyaman tanpa cinta di Portland. Dia telah disembuhkan, dan akan menikahi gubernur muda. Namun bayangan Lena selalu menghantui. Jauh di dalam hati, Hana merasa bersalah atas pengkhianatan yang telah dia lakukan.

Requiem, puncak perjuangan melawan penguasa. Requiem, saksi pertemuan sepasang remaja yang pernah saling mencinta, pertemuan kembali seorang ibu dengan anak gadisnya, dan pertemuan kembali dua sahabat dari dua dunia berbeda. Tembok sudah dirobohkan, dunia harus siap menerima perubahan.



~~~

Setelah menyelamatkan Julian di New York, Lena bertemu Alex yang disangkanya sudah mati ternyata masih hidup. Sudah berhari-hari Alex tidak mau berbicara kepadanya dan Lena merasa Alex bukanlah Alex yang dulu lagi.
Kami menginginkan kebebasan untuk mencintai. Kami menginginkan kebebasan untuk memilih. Sekarang kami harus memperjuangkannya 
"Ini-yang terjadi di sekarang-adalah satu-satunya yang penting. Ini bukan permainan. Bukan lelucon. Ini perang. Lebih besar daripada kau maupun aku. Lebih besar daripada jumlah kita semua dijadikan satu. Diri kita tidaklah penting lagi." 
Setelah berbagai insiden yang disebabkan oleh para Invalid, kini pemerintah memperketat keamanan mereka. Pemerintah dan Regulator bekerja sama dengan Scavenger untuk membunuh para Invalid. Alam Liar tidak lagi aman, sehingga Lena, Raven, Tack, Julian, Bram, Hunter, dll harus bertahan hidup.

Di Portland, Hana hidup dengan tenang dan sudah disembuhkan. Ia akan menikah dengan calon wali kota, Fred Hargrove. Namun, beberapa hari sebelum pernikahan mereka, Hana mendengar sebuah nama "Cassie". Ia penasaran, sehingga ia memutuskan untuk mencari tahu. Disamping itu, Hana memiliki rasa yang bersalah yang dalam kepada Lena.

Bagaimana nasib hubungan Lena dan Alex tersebut? Akankah mereka berhasil bertahan hidup dari para Regulator dan Scavenger? Berhasilkah Hana mencari tahu apa yang terjadi dengan Cassie? Bayangan Lena masih menghantui benak Hana, apa sebabnya?


Source: here
Setelah penasaran bangettt gara-gara ending dibuku kedua tersebut, akhirnya Requiem terbit juga!! Sejauh ini lumayan lah meskipun tidak seseru buku kedua. Akan tetapi, buku ini masih tetap seru, kok. Ada beberapa bagian yang menurutku agak membosankan, tapi buku ini juga tidak membuatku bosan malah aku tidak bisa berhenti membacanya.

Berbeda dengan 2 buku sebelumnya, buku ini ditulis dengan 2 sudut pandang dari Lena dan Hana. Dari sudut pandang Lena, masih menceritakan kehidupannya dengan teman-temannya di Alam Liar juga kegalauannya karena Alex. Aku agak kecewa dengan sifat Lena ini, aku berharap dia akan tumbuh menjadi heroine akan tetapi, dia malah menjadi manja. Malah, ketika Juliannya mau melawan dan belajar, Lena malah tidak memperbolehkannya. Loh, bukannya bagus seperti itu? Memang aku paham ia tidak mau Julian terluka (aku pun juga). Aku suka dengan Julian yang sedang berusaha beradaptasi dengan Alam Liar. Ia mau belajar dan memberontak. Hal itu membuatku salut atas keberaniannya. Sedangkan Hana, kita mengetahui perubahan sifatnya sesudah ia disembuhkan. Disamping itu, ia masih gelisah dan takut karena ia merasa penyembuhannya belum berjalan dengan baik kepada dirinya.

Selain itu, aku setuju dengan Lena tentang karakternya Raven. Terkadang Raven itu nyebelin terkadang ia penyayang. Sayangnya, salah satu kesukaan tokoh dari Alam Liar yaitu, Hunter tidak banyak muncul. Padahal aku sangat berharap dengan tokoh ini akan banyak muncul dibuku terakhir ini.

Sisi baiknya, penulis tetap mempertahankan ketegangan dan membuat pembaca membalikan halaman demi halaman karena penasaran. Sama seperti buku keduanya. Alex tidak terlalu banyak muncul seperti dibuku pertama, akan tetapi, penulis tidak lupa menambahkan bonus ekslusif setelah ending dengan sudut pandangnya Alex. Nah, bonus ini tentunya menceritakan tentang hidup Alex selama itu. Tentunya ada plot yang tidak diduga.

Setelah selesai membaca buku ini, aku merasa seri Deliriumnya tidak sepenuhnya selesai. Padahal aku kepingin banget mengetahui nasib Lena dkk itu setelah pemberontakan, ga lupa nasib Hana dan Alex!! Penulis kesannya seperti ingin buru-buru menyelesaikan seri ini.

Agak kecewa, tetapi tidak membuatku berhenti bacanya! Bahkan aku belom bisa move on dan seri ini sukses membuatku memasukkan ke list favorite series! :)

Rating:
4/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...