Sabtu, 03 Januari 2015

[Book Review] Pandemonium

Pandemonium (Delirium #2)
Penulis: Lauren Oliver
Penerjemah: Vici Alfanani Purnomo
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 496 halaman
Cetakan I, Maret 2013


Lena Haloway bersumpah untuk mengubur masa lalunya dan Alex yang penuh kobaran api. Dia kini menjadi bagian dari Invalid dan pemberontak, berbaur dengan Alam Liar, menyusup dalam organisasi anti-deliria di New York. Misinya adalah mengacaukan organisasi tersebut dan mengembalikan perasaan cinta kepada orang-orang yang hidupnya sudah bagaikan mayat berjalan.

Dalam aksinya, Lena bertemu Julian, putra pemimpin organisasi yang masih rentan terkena deliria. Kebersamaan mereka menimbulkan kembali perasaan terlarang itu: cinta. Pada akhirnya, mampukah Lena memilih, antara membiarkan dirinya jatuh di pelukan Julian, mengkhianati cintanya kepada Alex ... atau terbunuh di tengah-tengah kebisingan dan ketidakpastian?


~~~

Kehidupan Lena di Portland sudah mati, dia menjadi Invalid, menjadi bagian dari pemberontakan setelah diselamatkan oleh Raven. Untuk itu Lena juga harus tinggal di Alam Liar bersama orang-orang / kawanan baru dan dia juga harus ikut berkerja seperti yang lainnya.
Di Alam Liar, segala sesuatunya adalah proses yang lamban, ibarat menyeret langkah pelan-pelan. Semuanya memakan waktu. 
"Tak ada lagi kata dulu. Yang ada hanyalah sekarang, dan apa yang akan terjadi nanti."
Raven menyuruh Lena untuk mengubur masa lalunya, baik masa lalunya bersama Alex, Hana, Bibi Carol, dll. Lena juga harus belajar untuk bertahan hidup di Alam Liar dan menghadapi musim dingin. Itulah kehidupan dahulunya. Lahir dengan nama barunya, Lena Morgan Jones dimasa kini, dia diberi misi untuk menyusup Deliria Free America (DFA), sebuah organisasi anti deliria yang berada di New York. Hingga kampanye terjadi, dia juga diberi tugas untuk mengawasi Julian Fineman,  putra dari Thomas Fineman, ketua dari DFA yang belum disembuhkan. Lena harus mengawasi Julian apapun yang terjadi. Sayangnya, kampanye tersebut terjadi kekacauan. Hal tersebut membuat Julian dan Lena sama-sama diculik oleh para burung bangkai.

Siapa itu para burung bangkai? Apakah Alex masih hidup? Berhasilkah mereka melarikan diri dari para burung bangkai tersebut? Pilihan mana yang akan Lena pilih? Mengkhianati cintanya kepada Alex atau terbunuh di tengah-tengah kekacauan ? Ayo, baca bukunya.

Buku ini ditulis masih dengan sudut pandang pertama dari pihak Lena tetapi, ditulis dengan latar waktu yang berbeda-beda yaitu, kini dan dahulu. Kini itu kehidupan Lena di New York sedangkan, dahulu merupakan kehidupannya ketika bertahan hidup bersama Raven dkk di Alam Liar. Menggunakan 2 latar waktu dan tempat yang berbeda-beda, ketika membaca sampai di akhir bab (pergantian latar kini dan dahulu) tentu membuat greget. Kenapa? Karena pastinya di akhir bab itu membuat penasaran. Jadi, ketika bab dahulu selesai, udah seru-seru ehhh.... udah masuk bab kini. Greget... Agak mengingatkan Cassandra Clare pada The Mortal Instruments dan The Infernal Devices dimana penulis membuat pembaca membalikan halaman demi halaman untuk mengetahui kelanjutannya.

Menurutku, buku keduanya jauh lebih seru dibandingkan buku pertamanya. Karakter Lena juga berkembang, kalau di buku pertamanya dia diselamatkan, dibuku keduanya gilirannyalah yang menyelamatkan orang (kalian kalau ga ngerti, nanti juga ngerti kok ketika udah baca bukunya). Berkat bantuan Raven, Lena menjadi lebih tangguh ga keras kepala lagi seperti buku pertamanya. Banyak tokoh-tokoh baru bermunculan dibuku ini termasuk Julian dan Raven, hampir ga ada tokoh lamanya. Karakter Raven bisa dibilang kadang nyebelin kadang dia baik, nyebelinnya dia bossy dan keras kepala. Uniknya, dibalik nama-nama orang di Alam Liar itu ada sebuah kisah.

Aku senang covernya memakai cover asli. Tampaknya Mizan belajar dari cover buku pertamanya. Dengan twist yang agak tidak terduga dan ga lupa, ending. Endingnya gantung!! Penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Ga sabar buat baca Requiem, kabarnya Requiem akan diterbitkan mizan Januari ini.

Rating:
4.5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...