Kamis, 08 Januari 2015

[Book Review] The False Prince

The False Prince (The Ascendance Trilogy #1)
Penulis: Jennifer A. Nielsen
Penerjemah: Cindy Kristanto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 392 halaman
Cetakan I, September 2013

Empat anak laki-laki diculik. Empat anak yang penampilannya amat sangat mirip.
 

Sage, salah satu di antara mereka, membongkar fakta di balik penculikan itu––bahwa ada yang akan dipilih untuk berperan menjadi pangeran yang hilang––ia tahu bahaya sekarang menghadang.
 

Sage sadar hanya ada satu cara supaya ia bisa bertahan dalam permainan penuh kebohongan dan kelicikan ini. Ia harus menjadi sang pangeran… Atau ia akan dibunuh

~~~
Kisah dibuka dengan aksi pencurian daging oleh seorang anak bernama Sage. Upaya pencurian itu hampir gagal tetapi diselamatkan oleh Conner. Tentunya kelegaan Sage ga berlangsung lama, dia diculik olehnya bersama 2 orang lainnya, Mott dan Cregan. Sage ga sendiri, dia bersama 3 anak laki-laki lainnya dalam penculikan tersebut, Latamer, Roden, dan Thomas.

Karena beredarnya isu kematian ketiga anggota kerajaan, Raja Eckbert, Ratu Erin, dan Pangeran Darius tewas, maka yang akan mewarisi tahktanya adalah adiknya Pangeran Darius, Pangeran Jaron. Sayangnya Jaron hilang karena kapalnya diserang bajak laut dan tubuhnya tidak ditemukan. Untuk itu, penculikan tersebut ada tujuannya, bahwa salah satu mereka diantara Sage, Thomas, dan Roden (tanpa Latamer, karena kondisinya sakit-sakitan) akan dipilih untuk menjadi pangeran palsu. Artinya, salah satu dari mereka yang terpilih harus berpura-pura menjadi Jaron dalam 2 minggu.
Aku terperangkap di sini. Dan pilihanku sudah jelas. Menjadi pangeran, atau dia akan membunuhku.

Aku udah selesai baca buku ini beberapa hari yang lalu, cuman aku males buka laptop untuk mereview, hehe. Rencananya mau kemarin, tetapi kemarin malah kebablasan baca buku yang sedang kubaca, Blood Red Road jadi ga sempet huhu. Lanjut ke intinya, ya.
 
Karakter disini benar-benar membuatku terkesan, termasuk karakter ketiga anak tersebut. Kenapa? Karakter masing-masing anak tersebut memang diibaratkan kita sebagai manusia saling membutuhkan orang lain. Roden, dia pandai menggunakan pedang akan tetapi, dia tidak bisa membaca dan menulis. Thomas, dia pandai, bisa membaca dan menulis tetapi, dia lemah dalam hal fisik. Sage, dia ga peduli, cuek, dan licik serta punya lidah tajam. Pokoknya Sage itu gabisa diatur. Kadang bikin nyebelin, greget, hehe.

Awalnya aku mengira bahwa buku ini Middle Grade, mengingat adanya perebutan, kelicikan, dll. Sehingga buku ini bertema Young Adult juga. Bertema tentang kerajaan, aku kurang paham latar waktu dari buku ini. Apakah di awal tahun 1900an atau dimasa depan atau dimasa kini? Ketika membaca buku ini, aku bingung mana yang lawan mana yang kawan. Aku kurang paham dengan karakternya Roden agak semacam labil, gitu.

Buku ini seperti sulap!! Kalian yang baca buku ini akan tertipu oleh alur ceritanya. Jadi, tebakan kalian mungkin bisa jadi salah. Kalian juga gabakal sadar sampai akhir sehingga kalian tertipu. Aku paham kenapa alurnya lambat, karena penulis memang menceritakan satu persatu sehingga pembaca dapat memahami karakter-karakternya. Penulis juga sengaja membiarkan pembaca menebak-nebak alur dibuku ini. Jadi, jangan nyerah, ya karena alurnya lambat, but still okay to read :)

Sayangnya, aku ga sengaja klik review lanjutannya, The Runaway King otomatis aku bisa menebak 1 bagian alur ceritanya. Bagian itupun yang paling utama, bisa dibilang intinya. Jadi, kalian yang belum baca ini jangan baca review lanjutannya dulu. Kalau kalian penasaran, buruan baca The False Prince baru baca lanjutannya. Aku juga mau baca lanjutannya tetapi belum beli, hehe. Mengingat karakternya sebagian besar memang cowok, tetapi ada yang cewek juga. Meskipun kemunculannya ga terlalu banyak. Aku harap dibuku keduanya akan lebih banyak muncul dibanding buku keduanya.

Sejujurnya aku bingung mau kasih rating 3.5 atau 4. Tetapi karena insiden ke klik review itu, menurutku agak kurang memuaskan. Coba kalau aku ga klik, mungkin aku sudah memberikan 4 atau 5. Huh! 

Rating:
3.5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...