 |
| Shadow and Bone (The Grisha #1) Penulis: Leigh Bardugo Penerjemah: Ambhita Dhyaningrum Penerbit: Mizan Fantasi Tebal: 352 halaman Cetakan I, Juni 2013 |
Yatim piatu, kesepian, dan merasa tidak istimewa, hidup Alina bernar-benar suram jika saja tak ada Mal, satu-satunya sahabat Alina yang tersisa. Ketika resimennya diserang di Shadow Fold, sahabatnya terluka parah. Semua yang ia miliki nyaris terenggut darinya.
Alina dibawa ke istana untuk dilatih sebagai anggota Grisha, pasukan sihir pimpinan Sang Kelam yang misterius. Sang Kelam percaya bahwa di balik masa lalunya yang mencekam, Alina memegang kunci yang bisa membebaskan negaranya dari peperangan. Namun, itu berarti Alina harus berpisah dengan Mal.
Dengan kegelapan yang terus membayangi dan seluruh kerajaan bergantung pada kekuatannya, Alina harus berhadapan dengan rahasia Grisha … dan rahasia hatinya.
Ada 2 orang anak, mereka yatim piatu dan harus menetap di Panti Asuhan. Mereka adalah Alina Starkov dan Malyen Oretsev. Kepribadian mereka juga berbeda bisa dibilang bertolak belakang. Malyen atau dipanggil Mal, pandai bergaul sedangkan, Alina tertutup. Mereka sahabat. Sampai suatu hari mereka dan rekan-rekannya harus menyeberang Shadow Fold.
Aku jelaskan dulu, deh. Jadi, Negara Ravka dulu bersatu sampai adanya perang, mereka terpecah belah. Shadow fold itu yang memisahkan Ravka barat sama Ravka timur. Wilayah itu yang tergelap, dihuni oleh monster-monster pemakan manusia yang disebut Volcra.
Ketika menyeberang, mereka berharap tidak akan diserang oleh Volcra. Sayangnya harapan mereka tidak tercapai, mereka diserang Volcra. Mal terluka akibat serangan Volcra ketika akan menyelamatkan Alina. Saat itu juga Alina hendak menyelamatkan Mal, dan muncul kekuatan Alina yang mengusir Volcra. Hal itu membuat perjalanan menyeberang Shadow Fold gagal, Alina dibawa ke tenda Grisha untuk dihadapkan ke Sang Kelam atau versi englishnya disebut The Darkling, hehe.Setelah dihadapkan kepada Sang Kelam, Alina dibawa ke Istana Grisha di Os Alta. Namun, untuk itu dia harus berpisah dengan Mal.
"Fjerdan membakar kita karena dianggap sebagai penyihir dan Kerch menjual kita sebagai budak. Shu Han berpencar mencari sumber kekuatan kita."
Sang kelam percaya kalau Alina bisa membebaskan negara dari kegelapan atau perang negaranya. Benarkah dugaan Sang Kelam tesebut? Bagaimana nasib Alina di Istana dan selanjutnya?
Pas dengan suasana Natal akhirnya aku baca buku ini pas juga sama latarnya yang dimusim dingin juga , hehe. Entah tiba-tiba kepengen saja baca buku ini. Sejak serangan Volcra, buku ini membuatku ingin membalik halaman selanjutnya. Penasaran habisnya, hehe. Menurut aku, sih lumayanlah jalan ceritanya.
Ketika mulai membuka, novel ini diawali dengan peta negara novel ini. Jadi aku lumayan terbantu akan perjalanan Alina. Ada juga pembagian-pembagian kelompok Grisha menjadi 3 ordo. Pembagiannya unik, emangnya apa aja sih, kok bisa dibilang unik? Kalau kalian penasaran dan ingin liat petanya, kalian beli aja bukunya hehe.
Jujur aku suka cara penulis menggambarkan karakter dan dialog-dialognya Sang Kelam. Unik, membuatku terhanyut oleh dialognya (lebay ceritanya *eaa* *abaikan*). Membuat Alina jadi terpengaruh gitu (pembacanya juga ikut terpengaruh. mungkin). Lalu, Mal muncul, awalnya aku gasuka karakter Mal ya gitu-gitu. Tapi dia diam-diam sweet, ya. Entah aku dukung Sang Kelam atau Mal, bingunggg. Mungkin aku akan memilih Mal, kalau kalian milih siapa?
Menurutku, buku ini juga ada yang membuatku penasaran dengan jalan ceritanya. Seperti "Kekuatan Alina itu berasal dari mana?" semacam itulah. Tapi ya, karena buku ini trilogy pasti buku selanjutnya akan diceritakan dan kita bisa menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Kemunculan Apparat juga membuatku bertanya "Sebenarnya kemunculan Apparat ini buat apa?". Masih misterius buat kemunculannya dan bagiku hubungannya juga gajelas. Yang jelas aku menunggu kelanjutannya. Jangan lama-lama dong. mizan.
Rating:
4/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar