Minggu, 21 Desember 2014

[Book Review] Never Fade

Never Fade (The Darkest Minds #2)
Penulis: Alexandra Bracken
Penerjemah: Linda Boentaram
Penerbit: Fantasious
Tebal: 632 halaman
Cetakan I, November 2014


Setelah menghapus jejak dirinya dan meninggalkan teman-temannya demi melindungi mereka, Ruby terjun dalam misi-misi berbahaya untuk Liga Anak. Walau tujuan Liga Anak adalah menyelamatkan anak-anak yang diculik dari keluarga mereka dan dikurung dalam kamp-kamp karena kekuatan yang nyaris tak sadar mereka miliki, Ruby menjadi mengerti bahwa orang-orang baik tak selamanya baik.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, Ruby terlibat dalam misi untuk mencari flashdrive penting berisi rahasia mengenai penyakit yang menewaskan sebagian besar anak di Amerika. Namun, untuk itu ia harus melakukan hal yang paling tidak ia inginkan lagi di dunia: bertemu Liam.

Dalam perjalanannya melintasi negara putus asa dan tak kenal hukum untuk mencari Liam dan jawaban atas segala musibah yang telah mengoyak hidupnya, ia harus memilih antara sumpahnya pada Liga, teman-temannya, serta pemuda yang paling dicintainya. Ruby bersedia melakukan apa pun demi mereka. Namun, bagaimana seandainya bertahan hidup bukanlah pilihan?


~~~

Ruby sudah berbulan-bulan meninggalkan teman-temannya dan menetap di Liga Anak. Dengan kemampuan yang dimilikinya maka dia ikut terlibat dalam misi-misi Liga. Kisah dibuka dengan misi Ruby dan temannya, Vida serta timnya Rob untuk menyelamatkan tahanan no. 27. Misi itu hampir gagal ketika granat meledak di bawahnya. Soal granat yang meledak dibawahnya, dia mulai bertanya-tanya kenapa meledakan granat padahal kode pintu yang di dalam sama dengan pintu yang di luar. Pertanyaan itu terjawab setelah Blake Howard dikirim dalam sebuah Op bersama tim Rob.

Setelah itu, Ruby terlibat lagi dalam sebuah Op rahasia yang diberikan atas perintah Cole Stewart, kakak Liam untuk menemukan flash drive penting yang berisi penyebab penyakit IAAN.  Jude, anggota 1 tim Ruby akan dikirim dalam sebuah Op bersama Ruby serta timnya Rob. Karena insiden Blake Howard, maka Ruby berencana kabur membawa Jude untuk menjalankan misi yang diberikan oleh Cole. Gawatnya, untuk menemukan flash drive itu, dia harus mencari Liam juga.

Dalam pencarian untuk menemukan Liam, Ruby ga sendiri ditemani Jude dan Vida. Di tengah perjalanan mereka juga bertemu seseorang, kalian pasti seneng kalau ketemu 1 orang aku maksud jadi aku ga akan spoiler. Kemudian, mereka memutuskan untuk pergi bersama-sama mencari Liam.

Apakah mereka berhasil mendapatkan flash drive tersebut? Apakah mereka juga menemukan Liam? Bagaimana nasib mereka setelah itu?


Setelah menuntaskan buku bantal ini, seperti itulah reaksiku. Kalau dibuku pertama itu petualangan mencari East River, yang kedua ini petualangan mencari Liam. Tentu mereka juga dikejar-kejar oleh PSF dan Pelacak jejak, sebenarnya masih ada lagi.

Untunglah tokoh-tokoh barunya ga membuat novel ini berlebihan. Malah aku suka tokoh-tokoh baru ini. Vida yang judes dan Jude yang periang tapi agak penakut. Dialognya ga terus-terusan serius, diselingi humor, kok. Apalagi aku suka dialog antara mereka, lucu bikin ketawa. Apalagi tingkah lakunya Jude. Karakter Ruby juga berkembang dia menjadi tangguh di novel ini dibandingkan buku pertamanya yang masih belom mengendalikan kemampuannya dan agak rapuh. 

Jujur petualangan mencari Liam ini mengingatkanku petualangan dibuku pertamanya. Aku kangen kebersamaan mereka di Black Betty, kangen Zu, pokoknya kangen semua!! Meskipun aku sempat mengira buku setebal 600 halaman ini akan agak bosan ternyata engga! Seru sekaligus tegang. Aku suka persahabatan mereka dibuku ini, lebih kerasa. Persahabatan mereka tuh bukan kayak sahabat biasa, melainkan udah seperti saudara.


Ngomong-ngomong, aku sempat mengira ga ada hubungan gambar kompas di cover novel dengan jalan ceritanya. Sehabis membaca deskripsi tentang Jude dan menyelesaikannya ternyata aku ngerti juga. Menurut aku memang ada hubungannya, kalau menurut kalian gimana?? Kan setiap orang punya pendapatnya masing-masing. Tapi kenapa endingnya???? T_T  

Endingnya sih gantung, aku gasabar buat baca "In The Afterlight" nya!!!!!!!!!!! Kalian kalau mau baca seri ini kalian jangan cepet-cepet bosan, ya. Penulis menceritakannya dari sudut pandang pertama pihak Ruby agak mendetail tentang hal-hal disekitarnya tentang pengebomannya bagaimana itu terjadi. Toh, ga bosenin juga. 

Rating:
5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...