Sabtu, 29 November 2014

[Book Review] The Selection

The Selection (The Selection #1)
Penulis: Kiera Cass
Penerjemah: Nina Setyowati
Penerbit: Bentang Belia
Tebal: 422 halaman
Cetakan II, September 2012

Semua gadis di sini menginginkannya, kecuali aku.

Semua gadis di sini ingin merebut hatinya, kecuali aku.
Semua gadis di sini ingin berdiri di sana sebagai putri raja, kecuali aku.

Yang kuinginkan hanyalah hidup bersama Aspen, pujaan hatiku, cinta pertamaku. Jika bukan demi keluargaku, aku tak mungkin mau melakukannya.
Demi Tuhan, aku tidak mau ikut Seleksi konyol itu, memperebutkan seorang pangeran bodoh di dalam istana sana. Mereka menjanjikan berbagai hal yang menyilaukan bagi kami kasta bawah. Harta, tahta, dan kehidupan yang lebih dari layak.
Tapi, apa mereka punya cinta? Apa pangeran Maxon nanti akan bersikap baik? Gimana dengan Aspen? Kenapa Aspen justru ikut memaksaku masuk ke dalam permainan itu? Haruskah aku menghadapi ketakutan ini sendirian?

~~~

35 gadis, 1 mahkota

Pemerintah mengeluarkan pengumuman yang isinya semua gadis yang berumur 16-20 tahun untuk menjadi putri Illea dan menjadi istri pangeran. Pangeran Maxon yang sudah cukup umur, saatnya dia menggantikan posisi ayahnya. Satu gadis dari setiap provinsi akan dipilih untuk menjadi putri Illea dan tinggal di istana Illea dalam jangka waktu tertentu. Para keluarga akan diberikan kompensasi dari kerajaan. 


Surat itu juga sampai ke rumah America Singer. Ibu Mer memaksa America untuk ikut dalam kompetisi itu. Sayangnya, America gamau karena dia punya Pacar, Aspen. Mereka pacaran diam-diam karena takut ketauan sama ibunya. Kenapa ibunya maksa dia untuk ikut? Karena ibunya yakin America akan lolos. Kalau dia lolos, maka kasta keluarganya akan naik jadi kasta 1. 
Anehnya Aspen juga bilang mending America ikut aja. Akhirnya America memutuskan untuk ikut, setelah mengumpulkan fomulir, di malam hari America menyelinap ke rumah pohon yang merupakan tempat rahasia America sama Aspen. America memberi makanan, sisa makan malamnya ke Aspen. Tapi Aspen menolak, dia gaenak sama America karena dia udah masak-masak banyak, tapi Aspennya ga melakukan apa-apa ke dia. Akhirnya mereka bertengkar tentang itu dan Aspen memilih memutuskan hubungan mereka.

Seminggu kemudian, yang paling dinanti-nantikan oleh keluarga America pun tiba. Satu-satu gadis yang lolos disebutkan, akhirnya tibalah. America LOLOS!!! Di hari keberangkatannya, America melihat Aspen sama gadis lain hal itu membuat America sakit hati dan semangat lagi untuk mengikuti seleksi tersebut. Dibandara, dia sudah bertemu dengan Marlee dan Ashley. Sambil menunggu 1 lagi, mereka pun berbincang-bincang. Akhirnya 1 gadis itu yang bernama Celeste tiba, melihatnya America gasuka sama gadis itu. 

Kehidupan istana justru ga tenang karena adanya pemberontakan dari 2 asal. Utara dan Selatan. Hal itu membuat gadis-gadis juga ketakutan. Konflik persaingan itu justru memuncak dengan adanya desas-desus rumor yang ga enak didengar dan... Kemunculan Aspen di istana. Gadis yang diistana tidak diperbolehkan untuk mempunyai hubungan apapun dengan penjaga, pengawal istana kecuali Maxon. Penasaran bagaimana nasib America tersebut? Baca!!!

Menutup buku ini dengan rasa yang waww.. gabisa dijelaskan, hehe. Buku ini akan mengingatkanku dengan The Hunger Games. Karena di Negara Illea juga terdapat kasta-kasta. Masing-masing kasta juga ada ciri pekerjaan mereka. 
  • Kasta1: kerajaan dan pendeta
  • Kasta 2: Artis-artis,model, polisi, militer, dan pemadam kebakaran
  • Kasta 3: penulis, ilmuwan, dokter
  • Kasta 4: pemilik pertanian, kepala koki, pemilik bisnis
  • Kasta 5: musisi
  • Kasta 6: sekretaris, pembantu rumah tangga, penjahit, koki
  • Kasta 7: Gardeners
  • Kasta 8: tunawisma, pecandu, bayi hasil hubungan gelap akan dibuang ke kasta 8.
Tapi tenang kok, dibanding dengan Hunger Games novel ini beda kok. hanya ada beberapa yang sama. Novel ini kebanyakan drama tapi tetap menarik. Penulis merangkainya juga menarik sehingga ada yang persaingan yang bikin greget. Apalagi Celeste rasanya pengen tabok Celeste *upss*
Dibanding Aspen aku lebih suka Maxon. Aspen rasanya agak gimana-gimana gitu beda sama Maxon yang lebih perhatian. Ada humornya juga, seperti ketika pemberontakan terjadi, peserta seleksi ada yang nangis. Maxon gatau mau melakukan apa, gatau harus diapain dia bingung. Lucu! hahaha.

Aku suka sama setting di novel ini. Di negara Illea, negara baru yang berlokasi di Amerika Serikat. Akibat perang AS dengan China. Namanya pun juga diambil dari pahlawan yang berhasil merebut negara ini, Gregory Illea. Unik ya.


Cover! ya aku emang suka cover yang versi asli, elegan gitu... Lebih cocok dengan ceritanya. Tapi cover versi bentang juga bagus kok, lucu apalagi pembatas bukunya. Sayangnya ga mencermikan ceritanya. 

Rating: 4/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...