Jumat, 05 Desember 2014

[Book Review] Insurgent

Insurgent (Divergent #2)
Penulis: Veronica Roth
Penerjemah: Nur Aini
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 547 Halaman
Cetakan II, Mei 2013


Satu pilihan bisa mengubahmu, atau justru menghancurkanmu

Konsekuensi pilihan yang diambilnya membuat Tris terjebak dalam faksi pengkhianat yang membunuh keluarganya. Kini, Tris harus mencoba menyelamatkan orang-orang yang disayanginya, juga dirinya sendiri, sementara benaknya dikacaukan oleh berbagai tentang kesetiaan, identitas, dan pengampunan.

Ketika ancaman perang dan perpecahan faksi semakin mengancam, Tris harus memutuskan, tetap pada identitasnya sebagai Dauntless atau memunculkan dirinya yang sejati. Sebagai Divergent. Sebuah identitas yang dianggap berbahaya dan dihindari semua faksi.



~~~
Mereka melarikan diri ke Amity. Johanna Reyes, pemimpin Amity memperbolehkan mereka menetap disitu dengan syarat tidak boleh ada senjata dan tetap mematuhi peraturan disana. Jeanine masih mengincar rahasia-rahasia yang hanya diketahui Abnegation. Tris dan Four udah nebak kalau Amity bentar lagi diserbu sama Jeanine.

Tebakan mereka pun benar, Amity diserbu. Mereka lari, mencari perlindungan, dan melompat ke kereta yang lagi maju. Nah, ternyata kereta itu gakosong malah penuh orang-orang factionless termasuk Edward (What???? ganyangka kan?). Factionless ini gabiarin orang-orang asing masuk ke kereta. Akhirnya Four ngerti dan dia mengatakan nama aslinya, Tobias. Anehnya factionless ini malah nerima dan katanya ada orang yang mau nemuin Tobias. Nah orang itu adalah Evelyn Johnson.



Nah, ibunya Tobias yang ternyata pemimpin factionless menyeritakan rencana mereka, yaitu menyerang Erudite untuk mengambil alih kekuasaan. Jumlah factionless itu gaseperti mereka bayangkan, banyak jumlahnya bahkan 2x lipat dari Dauntless. Divergent juga banyak di factionless.

Aku bilang sih, buku ini penuh petualangan dibanding buku kesatu. Di Divergent, kita mengenal Abnegation, Dauntless, dan Erudite. Kalau di Insurgent kita mengenal Amity, Candor, dan factionless. Aku suka deskripsi pengarang tentang Amity sampe aku baca berulang-ulang. Ikut-ikutan merasakan kedamaian disana, ngerasain udaranya, dan seperti berada di Amity di real life gitu. Seperti gamabr disamping ini. Argh, pengen ke Amity jadinya, hehe.

Hubungan Tris dan Four ga seromantis dulu, mereka agak jauh karena masing-masing mereka mendendam rahasia. Tak apa.

Memang tokoh-tokoh yang dikit muncul di Divergent berperan penting di Insurgent. Seperti Peter dan Edward. Si Tris disini merasa sangat bersalah karena sudah membunuh Will yang dibawah kontrol simulasi. Tris gaenak sama Christina, dia kehilangan orang terdekatnya udah dibawah kontrol simulasi, Tris emang gatega bunuh Will tapi demi keselamatan hidupnya dia terpaksa.

Di novel ini, Peter juga agak berperan banyak. Memang dia villain. Tapi dia punya sisi baiknya. Dia nyelametin Tris. Ada bagian yan membuatku ikut-ikutan tegang.
Sayangnya aja novel ini agak boring, karena kebanyakan petualangan. Jadi kadang aku kurang enjoy.

Nah, soal cover, sama seperti Divergent, pakai cover aslinya hanya ditambahkan logo mizan fantasi, hehe. Awalnya aku bingung kenapa ada gambar api di Divergent dan Pohon di Insurgent. Akhirnya aku ngerti kenapa. Karena menggambarkan fokusnya, jadi di Divergent, mereka fokusnya ke Dauntless. Dauntless kan lambangnya api. Nah, di Insurgent mereka fokusnya ke Amity di awal. Setelah baca deskripsi Amity itu ternyata memang pohon yang di cover itu merupakan lambang Amity. Waw!!! Aku suka ide ini hehe.


Cover yang diatas juga keren, hehe!!
Rating:
3.5/5



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...